| 0 comments ]

Kamis minggu terakhir Januari menjadi hari bersejarah bagi Universitas Tadulako. ‘Anak bungsu’ akhirnya bisa mandiri dan diberi nama Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).

Perjuangan panjang sejak awal 2008 akhirnya membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Sebuah perjuangan yang dimulai dari tingkat program studi. Dan perjuangan mempersatukan dua program studi ke dalam satu fakultas, yaitu FKIK.



Gubernur Sulteng Longki Djanggola Meresmikan FKIK Untad


FKIK saat ini terdiri atas dua program studi, yaitu Program Studi Pendidikan Dokter (PSPD), dan Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat (PSIKM). Kedua program studi itu awalnya berada di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Untad.

Namun, seiring berjalannya waktu dan akan menamatkan angkatan pertamanya pada akhir 2012 nanti, maka Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Muh. Basir, SE., MS., merasa bahwa kedua prodi itu harus di bawah naungan fakultas yang khusus membidangi kesehatan. “Tentunya akan janggal jika para dokter yang akan tamat nanti ijazahnya ditandatangani oleh Dekan MIPA” Kata Rektor saat pelantikan Dekan FKIK.

Oleh karena itu, pada akhir tahun lalu, Rektor terus melobi Pihak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan izin pendirian FKIK. Dan puncaknya pada 10 Januari 2012 izin tersebut turun bersama restu pendirian FKIK.

Merespon hal tersebut, maka pada tanggal 25 Januari Rektor Untad melantik Pelaksana Tugas Dekan FKIK, dr. Sulanto Saleh Damu, Sp. FK., beserta para pembantunya dan staf di FKIK. Dan dilanjutkan dengan peresmian FKIK pada 26 Januari yang diresmikan langsung oleh Gubernur Sulawesi Tengah, Drs. H. Longki Djanggola, M. Si.

Prof. Dr. Ir. Muh. Basir, SE., MS., dalam sambutannya saat peresmian mengatakan bahwa FKIK ini ibarat negara yang baru merdeka. Oleh karena itu, FKIK ini harus didukung penuh dan diasuh oleh tiga pilar utama, yaitu internal Universitas Tadulako, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, dan Fakultas Kedokteran Universitas Gajah Mada.

Tak lupa juga Rektor berpesan agar PSPD dan PSIKM bisa bersatu dan saling bahu-membahu untuk kemajuan FKIK ke depan. “PSPD dan PSIKM harus bersatu di bawah naungan FKIK, saling mendukung dan saling membantu. Jangan sampai ada disparitas antara PSPD dan PSIKM”.

Harapan terhadap FKIK juga disampaikan oleh Gubernur Sulawesi Tengah dalam sambutannya. “FKIK harus menjadi pionir kesehatan nomor satu di Sulawesi Tengah. Pemerintah provinsi akan selalu mendukung FKIK ini. Kami turut bangga dan memang harus bangga. Fakultas dengan nama FKIK ini hanya ada dua di Indonesia, yaitu FKIK Universitas Jenderal Sudirman, dan FKIK Universitas Tadulako” tutur mantan Bupati Parigi Moutong ini.

Adanya FKIK juga diharapkan dapat meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Sulawesi Tengah. “Indeks pembangunan manusia di Sulawesi Tengah ini baru mencapai kisaran 70 persen. Dan itu masih rendah. Kesehatan menjadi salah satu indokatornya, selain tentu saja pendidikan. Oleh karena itu, kedua hal ini yang akan terus digenjot untuk meningkatkan IPM di Sulawesi Tengah ini” sambung Gubernur Sulawesi Tengah ini.

Sambutan dari Gubernur Longki Djanggola itu sekaligus dengan peresmian FKIK yang ditandai oleh penekanan tombol pembuka layar papan nama FKIK Untad oleh Gubernur Sulawesi Tengah. Dalam acara peresmian itu, dilakukan juga penandatanganan MoU.

Penandatanganan MoU itu dilakukan dengan berbagai pihak terkait. Diantaranya, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, Rumah Sakit (RS) Undata sebagai rumah sakit induk. Juga dengan rumah sakit afiliasi, seperti RS Anutapura Palu, RS Bhayangkara Palu, RS Madani Palu, RS Kabelota Donggala, dan RS Anuntaloko Parigi. Selain itu, MoU juga dilakukan dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, Dinas Kesehatan Kabupaten Sigi, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala.

Pameran FKIK juga tak luput dari perhatian Gubernur Sulawesi Tengah. Didampingi oleh Rektor Untad, orang nomor satu di Sulawesi Tengah itu meninjau Dekanat FKIK tempat dilaksanakannya pameran. Ruang lab skill seperti ruangan kebidanan, farmakologi, dan anatomi tak luput dari perhatian Gubernur yang murah senyum ini. Para petinggi FKIK dengan setia mendampingi Gubernur sambil menjelaskan apa saja kegunaan alat-alat kedokteran yang dipamerkan tersebut.

Kini, ‘anak bungsu’ itu telah mandiri. Semoga FKIK dapat membuat Universitas Tadulako semakin maju dan dapat menjadi salah satu problem untuk mengatasi masalah kesehatan di Provinsi Sulawesi Tengah.

Pelantikan Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan



Rektor UNVERSITAS TADULAKO Prof.Dr.Ir Muh Basir Cyio, SE, MS, Rabu (25/01) melantik Dekan dan Pembantu Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Tadulako. Adapun pejabat yang dilantik antara lain :

1. dr. Sulanto Saleh Danu R.Sp.FK sebagai PLt. Dekan FKIK

2. dr. Audriana Daud Laratu sebagai PLt. Pembantu Dekan I FKIK

3. dr. Tengku Moh. Budiansyah, MHA sebagai PLt. Pembantu Dekan II FKIK

4. Drs. Abd Hakim Laenggeng, M.Kes sebagai Pembantu Dekan III FKIK.



Selain itu Rektor juga melantik Pejabat Struktural Eselon III dan IV, masing-masing satu orang untuk Eselon III (Kabag TU FKIK) dan tiga orang Eselon IV (Kasubag TU FIKI).



Sumber : Universitas Tadulako

0 comments

Post a Comment