| 1 comments ]

Mulai tahun 2012 ini, kuota jalur undangan Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) yang diberikan kepada sekolah jauh lebih merata. Sekolah dengan akreditasi C bahkan di luar akreditasi A, B atau C diperbolehkan mendaftarkan siswa terbaiknya melalui jalur undangan.

"Ini supaya lebih merata, sebab tahun lalu banyak yang tanya apakah jalur undangan ini hanya untuk sekolah unggulan. Makanya tahun ini untuk sekolah dengan akreditasi C boleh mendaftarkan 15 persen siswa terbaiknya yang konsisten di semester 3, 4, dan 5. Begitupun sekolah di luar akreditasi A,B, C, masih boleh mendaftarkan siswa terbaiknya yakni lima persen dan harus konsisten di semester 3, 4, dan 5," kata Direktur Pendidikan Institut Teknologi Bandung Mindriany Syafila saat menyampaikan pemaparannya dalam sosialisasi Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2012 di Aula Barat ITB Jln. Ganeca, Kota Bandung, Selasa (31/1/12).

Dalam sosialisasi yang diikuti oleh guru dan kepala sekolah dari SMA/SMK/MA di wilayah Bandung dan sekitarnya, Mindriany menyampaikan untuk sekolah dengan akreditasi A, tahun ini mengalami sedikit penurunan. Yakni 50 persen siswa terbaiknya yang konsisten di semester 3,4, dan 5, turun dari tahun lalu yakni 75 persen. "Sekolah yang berhak diundang, bisa dilihat di laman resmi SNMPTN, apakah terdaftar atau tidak. Kalau sekolahnya belum masuk daftar bisa mengajukan permohonan resmi kepada ketua panitia pusat dengan menyertakan profil sekolah," katanya.

Mindriany menegaskan, jalur undangan ini bukan hanya untuk sekolah negeri. Sekolah swasta pun diperbolehkan ikut jalur undangan. Yang tidak boleh didaftarkan adalah siswa yang nilai semester 3,4, dan 5 tidak dalam satu sekolah. "Artinya kalau dia siswa pindahan dan pindahnya di semester 4 tidak bisa masuk, karena khawatir ada perbedaan penilaian, agak sulit menyamakan prestasi kalau dia pindah sekolah. Tetapi kalau dia pindahnya di semester 3 tidak masalah. Yang penting nilai semester 3,4, dan 5 harus di sekolah yang sama," tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut Mindriany meminta agar sekolah dan kepala sekolah yang bertugas mendaftarkan siswanya di jalur undangan ini bisa ikut menjaga integritas serta menjunjung tinggi kepercayaan dari panitia. Terutama saat melakukan seleksi awal di sekolah. Sebab guru dan kepala sekolahlah yang tahu mana saja siswa terbaiknya.

"Panitia memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada kepala sekolah untuk menjadi bagian pelaksana di sekolah. Karena itu, jungjunglah tinggi kepercayaan ini dengan menjaga integritas dan memberikan data-data yang benar adanya," ujarnya.

Khusus bagi pelamar yang tidak diterima di jalur undangan, kata Mindriany, PIN yang telah dibeli saat pendaftaran jalur undangan bisa digunakan kembali untuk jalur tertulis. Artinya siswa tidak perlu bayar lagi jika ingin ikut jalur tertulis. "Kecuali kalau dia diterima di pilihan kedua tetapi memutuskan untuk tidak mengambil pilihan tersebut dan memilih untuk ikut jalur tertulis maka PINnya tidak berlaku lagi dan dia harus tetap bayar," katanya.

Oleh karena itu, Mindriany menekankan, agar sekolah dan terutama siswa betul-betul memahami semua ketentuan terkait pilihan program studi dan PTN yang dipilih saat mendaftar di jalur undangan. Sebab jika ada perubahan sementara pendaftaran telah dilakukan dan sudah diklik, maka tidak dapat direvisi. "Dan kalau ada prestasi tambahan bisa dimasukkan, minimal prestasi tingkat kota. Seperti olimpiade dan lain-lain. Dengan catatan prestasi yang diraih selama SMA, bukan SMP atau bahkan SD," ungkapnya.

Pendaftaran untuk jalur undangan ini dilaksanakan per 1 Februari hingga 8 Maret mendatang. Sementara pengumuman seleksi jalur undangan rencananya dilaksanakan 27 atau 28 Mei, setelah pengumuman Ujian Nasional. "Karena hasil ujian nasional jadi evaluasi akhir, makanya untuk pengumuman jalur undangan ini menunggu pengumuman UN dulu," tuturnya.

Sumber : Pikiran Rakyat

1 comments

edi said... @ April 22, 2012 at 5:54 PM

sukses yang ikut smptn

Post a Comment